Ratusan Warga Cimahi Bergerak dalam World Cleanup Day 2025: Semangat Gotong Royong Wujudkan Kota Bersih

5 Min Read

ap – Ratusan warga Kota Cimahi tumpah ruah dalam kegiatan kerja bakti akbar. Mereka bergerak serentak memperingati World Cleanup Day (WCD) 2025. Lokasi sentral aksi adalah Pasar Kuda, yang terletak di Jalan Sangkuriang.

Semangat kebersamaan terpancar jelas pada Minggu (21/9) lalu. Kegiatan ini menjadi momentum penting. Ini untuk menunjukkan komitmen kolektif terhadap lingkungan. Kota Cimahi sekali lagi membuktikan kepeduliannya.

Sedikitnya 400 peserta hadir memenuhi area pasar. Mereka datang dari berbagai latar belakang. Perwakilan setiap SKPD, kecamatan, hingga kelurahan turut serta. Bahkan Binwil Kelurahan Cipageran hadir.

Barisan Forkopimda, TNI, dan POLRI juga tak ketinggalan. Mereka berbaur bersama masyarakat. Kader PKK, warga Kelurahan Cipageran, dan Karang Taruna menunjukkan kekompakan luar biasa. Semua bersatu padu.

Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, hadir langsung di tengah kerumunan. Ia menekankan esensi penting gotong royong. Baginya, semangat ini adalah kunci utama. Kunci untuk menjaga kebersihan lingkungan kota.

“Gotong royong yang keluar dari hati nurani paling dalam akan mengarahkan kita pada kebersihan di wilayah Cimahi,” ujar Ngatiyana. Suaranya menggema penuh optimisme. Ia berharap budaya bersih terus lestari.

Ngatiyana melanjutkan harapannya. “Mudah-mudahan budaya ini tercipta,” katanya. Ia ingin warga tidak membuang sampah sembarangan. Selain itu, masyarakat harus terbiasa memilah sampah sejak dari rumahnya.

Hasil kerja keras ini sungguh mencengangkan. Ribuan kilogram sampah berhasil dikumpulkan. Ini adalah bukti nyata dedikasi para peserta. Setiap sudut pasar menjadi lebih bersih dan rapi.

Sampah organik menjadi dominasi. Sebanyak 4.212,7 kilogram sampah terkumpul. Mayoritas adalah daun-daun kering. Bahan-bahan ini memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan kembali.

Sampah anorganik bernilai tinggi juga tak kalah banyak. Totalnya mencapai 2.411,4 kilogram. Jenis sampah ini meliputi botol plastik, kertas, dan kardus. Ini adalah material yang bisa didaur ulang.

Sementara itu, sampah anorganik bernilai rendah atau residu terkumpul 1.525,9 kilogram. Jenis sampah ini memerlukan penanganan khusus. Tujuannya adalah meminimalisir dampak negatif ke lingkungan.

Ada pula sampah spesifik berbahaya. Sampah yang mengandung B3 dan LB3 ditemukan. Beratnya mencapai 100,3 kilogram. Komposisi terbesar sampah ini berasal dari fasilitas kesehatan seperti puskesmas.

Ngatiyana menjelaskan proses pengelolaan sampah. Peserta kerja bakti tidak hanya mengumpulkan. Mereka juga melakukan pemilahan sampah secara langsung di lokasi. Sebuah praktik yang patut dicontong.

Sampah organik, seperti daun dan sisa makanan, langsung dimanfaatkan. Bahan-bahan ini diolah menjadi kompos. Atau bahkan menjadi pakan maggot. Ini adalah solusi cerdas dan berkelanjutan.

Sampah anorganik bernilai seperti botol plastik, kertas, dan kardus memiliki tujuannya sendiri. Mereka disalurkan ke bank sampah setempat. Ini mendukung ekonomi sirkular. Membantu mengurangi tumpukan limbah.

Sedangkan residu yang tak dapat dimanfaatkan lagi. Sampah ini dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti. Ini adalah langkah terakhir dalam alur pengelolaan sampah.

“Pola pengelolaan ini diharapkan mampu mengurangi beban sampah liar,” beber Ngatiyana. Ia menambahkan, tujuannya juga untuk menekan volume limbah yang masuk ke TPA. Sebuah target yang ambisius.

Pihaknya menegaskan, WCD bukan sekadar seremoni belaka. Ini adalah bagian integral dari upaya yang lebih besar. Bagian penting untuk meraih penghargaan Adipura. Serta Anugerah Bakti Kebersihan Makuta Binokasih.

Selain itu, kegiatan ini juga merupakan persiapan strategis. Cimahi bersiap menghadapi Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2026. Ini menunjukkan visi jangka panjang pemerintah kota.

“Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran,” ujarnya. Ngatiyana optimis tentang konsistensi. Ia juga berharap membudayakan kebiasaan memilah sampah. Serta menjaga kebersihan.

Semua ini demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat Cimahi. Sebuah misi mulia. Menjadikan kota lebih bersih, sehat, dan nyaman. Ini adalah investasi untuk masa depan.

Aksi bersih-bersih sampah bahkan telah dimulai sebelumnya. Pada Jumat (19/09), seluruh pegawai Pemkot Cimahi bergerak. Mereka membersihkan kantor dan area kerja masing-masing.

Secara bersamaan, perangkat kewilayahan juga aktif. Mereka melaksanakan kegiatan serupa. Ini dilakukan di wilayah tugasnya masing-masing. Menunjukkan komitmen di setiap lini pemerintahan.

“Selain itu, kegiatan kerja bakti juga dilakukan serentak di beberapa RW dan kelurahan lain,” jelas Wali Kota. Ini adalah bukti partisipasi aktif warga. Wujud nyata kesadaran kolektif.

Semangat gotong royong ini menjadi kekuatan utama. Sebuah pilar kokoh dalam membangun Cimahi yang lebih baik. Bersih, asri, dan lestari. Untuk generasi sekarang dan mendatang.

Share This Article