Erick Thohir Dipastikan Rangkap Jabatan: Pimpin PSSI dan Menpora Hingga 2027

6 Min Read

ap – Erick Thohir, figur sentral dalam kancah sepak bola dan pemerintahan Indonesia, telah mengonfirmasi keputusannya. Ia akan tetap memimpin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Keputusan ini diambil bersamaan dengan amanah barunya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI.

Kabar ini muncul setelah surat resmi diterima dari Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA). Surat tersebut tiba pada Senin (22/9) pagi. Isinya menegaskan bahwa rangkap jabatan yang diemban Thohir tidak melanggar aturan.

Penegasan dari FIFA ini sekaligus menepis berbagai spekulasi. Sebelumnya, publik banyak mempertanyakan potensi konflik kepentingan. Thohir kini dipastikan bersih dari isu tersebut.

“Tadi pagi saya dapat surat FIFA,” ujar Erick Thohir dalam keterangannya. Pernyataan itu disampaikannya pada Senin (22/9). “Yang menyatakan secara statuta, dengan rekam jejak saya selama ini di sepak bola, tidak ada benturan kepentingan.”

Ia melanjutkan, “Jadi saya clean and clear.” Kejelasan ini menjadi dasar kuat baginya. Ia akan melanjutkan dua peran penting tersebut. Komitmennya untuk sepak bola dan olahraga nasional tetap tak tergoyahkan.

Sebagai Menpora, Erick Thohir menyatakan akan menjaga keseimbangan. Ini adalah tantangan besar yang menantinya. Ia harus memastikan tidak ada cabang olahraga yang diistimewakan.

Anggapan bahwa sepak bola akan menjadi “anak emas” di bawah kepemimpinannya ditepis keras. Erick Thohir menegaskan hal ini. Ia ingin memastikan keadilan bagi seluruh cabang olahraga.

“Tidak mungkin saya menjadikan sepak bola anak emas,” tegas Erick. Pernyataan ini menunjukkan visinya. Ia bertekad untuk mengembangkan olahraga secara merata.

Thohir menambahkan, “Anak emas saya nanti adalah 13 atau 14 cabang olahraga unggulan.” Ini mengindikasikan fokus baru Kemenpora. Prioritas akan diberikan kepada cabang-cabang potensial lainnya.

“Olahraga lain pun akan kita tata ulang,” lanjutnya. Ini adalah janji untuk perbaikan menyeluruh. Tata kelola olahraga di Indonesia akan diperbarui. Harapannya adalah peningkatan prestasi yang signifikan.

Surat dari FIFA ini bukan sekadar legitimasi. Ia juga merupakan bentuk apresiasi internasional. Pengalaman dan integritas Erick Thohir diakui secara global.

Ia menyampaikan terima kasih kepada FIFA. Dukungan ini sangat berarti. Ini memperkuat posisinya di mata publik dan komunitas sepak bola.

Apresiasi juga disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto. Kepercayaan yang diberikan sangat besar. Ini menunjukkan dukungan penuh dari pimpinan negara.

“Bapak Presiden juga, saat pelantikan, menyampaikan langsung,” ungkap Erick. Beliau mengatakan “bahwa beliau percaya saya bisa menjalankan semua dengan baik.” Ini adalah mandat yang jelas.

Erick Thohir mengakui sempat menahan diri. “Saat itu saya memang belum mau bicara sebelum ada black and white,” katanya. Kini, dengan surat FIFA, segalanya menjadi transparan.

Dengan dukungan FIFA dan Presiden, Erick Thohir kini fokus pada tugasnya. Ia akan memimpin PSSI hingga periode kepemimpinannya berakhir. Mandat ini berlaku hingga tahun 2027.

Kepemimpinan ganda ini menempatkan Erick dalam posisi unik. Ia memiliki kekuatan untuk menciptakan sinergi. Sinergi antara kebijakan pemerintah dan pengembangan sepak bola.

PSSI di bawah kepemimpinan Erick telah memulai beberapa reformasi. Ada perbaikan tata kelola. Peningkatan kualitas liga juga menjadi fokus.

Tantangan di PSSI tidaklah kecil. Mulai dari pembinaan usia dini hingga tim nasional. Juga, memastikan keberlanjutan kompetisi profesional.

Sebagai Menpora, ia juga dihadapkan pada tugas berat. Mengembangkan cabang olahraga selain sepak bola. Mencari talenta baru dan memfasilitasi pelatihan.

Program-program Kemenpora akan dievaluasi. Fokus akan diarahkan pada peningkatan prestasi. Juga pada pembinaan atlet dari berbagai daerah.

Salah satu kunci adalah kolaborasi. Antara PSSI, Kemenpora, dan pihak terkait lainnya. Ini akan memaksimalkan potensi olahraga nasional.

Transparansi dan akuntabilitas menjadi prinsip utama. Ini diterapkan di kedua lembaga yang dipimpinnya. Hal ini penting untuk membangun kepercayaan publik.

Keputusan FIFA ini memberikan angin segar. Ini menghilangkan keraguan. Erick Thohir kini dapat bekerja dengan lebih leluasa.

Masyarakat tentu berharap banyak. Dari PSSI, mereka menginginkan prestasi gemilang. Dari Kemenpora, mereka berharap pemerataan pembangunan olahraga.

Erick Thohir memiliki rekam jejak panjang. Ia pernah memimpin klub-klub besar internasional. Pengalamannya diharapkan membawa dampak positif.

Di PSSI, fokus pada pengembangan sepak bola secara holistik. Ini mencakup infrastruktur, pelatihan pelatih, dan regulasi yang lebih baik.

Untuk Kemenpora, tantangannya adalah menciptakan ekosistem olahraga yang sehat. Ini berarti dukungan bagi atlet, fasilitas modern, dan kompetisi berjenjang.

Penegasan dari FIFA adalah titik balik. Ini menandai dimulainya era baru. Era di mana seorang pemimpin memegang dua peran vital.

Erick Thohir akan terus berupaya. Ia ingin membuktikan bahwa rangkap jabatan bisa berjalan efektif. Asalkan ada komitmen dan integritas yang kuat.

Perjalanan ini tidak akan mudah. Namun, dengan dukungan penuh, ia optimis. Optimis dapat membawa perubahan positif bagi olahraga Indonesia.

Target 2027 bukan sekadar batas waktu. Ini adalah periode untuk mewujudkan visi besar. Visi untuk sepak bola dan seluruh olahraga di Indonesia.

Kehadiran surat FIFA telah menjadi lampu hijau. Ini adalah sinyal bahwa kepemimpinan Erick Thohir diterima. Diterima oleh standar internasional.

Pada akhirnya, hasil adalah yang berbicara. Kinerja di PSSI dan Kemenpora akan menjadi tolok ukur. Tolok ukur keberhasilan kepemimpinan ganda ini.

Indonesia menatap masa depan olahraga. Dengan Erick Thohir di kemudi. Diharapkan prestasi akan meroket dan pembinaan semakin solid.

Share This Article