Pengusaha dan investor kawakan, Andry Hakim, kembali menjadi sorotan publik menyusul dugaan keterlibatannya dalam transaksi negosiasi saham PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) senilai Rp 200 miliar. Transaksi masif ini, yang terjadi di tengah gejolak pasar saham CBRE, menimbulkan berbagai spekulasi dan analisis mengenai arah pergerakan emiten yang bergerak di sektor energi tersebut.
Kabar mengenai transaksi besar ini pertama kali mencuat pada pertengahan Oktober 2025, ketika nama Andry Hakim dikaitkan dengan akumulasi saham CBRE. PT Cakra Buana Resources Energi Tbk, yang dikenal memiliki afiliasi dengan konglomerat Happy Hapsoro, sempat mencatatkan reli harga saham yang signifikan sebelum mengalami koreksi. Namun, koreksi tersebut tidak menyurutkan perhatian investor, terutama setelah transaksi senilai ratusan miliar rupiah ini terungkap.
Andry Hakim, yang dikenal sebagai ‘investor multibagger’ di Indonesia, memang bukan nama baru di kancah pasar modal. Melalui berbagai kesempatan, termasuk podcast bersama Leon Hartono, Andry Hakim sebelumnya telah mengindikasikan ketertarikannya untuk mengakumulasi saham CBRE, dengan porsi kepemilikan yang disebut-sebut hampir mencapai 5 persen. Isyarat ini kemudian diterjemahkan oleh pasar sebagai sinyal positif terhadap prospek jangka panjang perusahaan.
Pada 12 Oktober 2025, satu hari setelah laporan mengenai kemunculan nama Andry Hakim dalam transaksi ini beredar, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat lonjakan volume transaksi saham CBRE. Nilai transaksi harian emiten ini bahkan sempat menyentuh angka fantastis Rp 1 triliun dalam sehari, menunjukkan tingginya minat dan aktivitas perdagangan di saham tersebut. Fenomena ini menggarisbawahi bahwa dinamika pasar saham CBRE tidak hanya didorong oleh fundamental, tetapi juga sentimen dan pergerakan investor besar.
\
