Tiga Maskapai Besar Pimpin Lonjakan Rute Internasional ke Asia

6 Min Read

Sektor penerbangan global menyaksikan kebangkitan luar biasa di Asia, dengan tiga maskapai utama—United Airlines, Norse Atlantic Airways, dan Thai AirAsia X—memimpin ekspansi layanan penerbangan internasional secara signifikan. Lonjakan ini didorong oleh meningkatnya permintaan perjalanan pascapandemi dan strategi agresif maskapai untuk memperkuat konektivitas di salah satu pasar perjalanan paling dinamis di dunia. Rute-rute baru dan peningkatan frekuensi penerbangan akan mulai beroperasi secara bertahap sepanjang tahun 2025, mengubah lanskap perjalanan udara ke dan dari benua Asia.

United Airlines, salah satu maskapai terbesar dari Amerika Serikat, mengukuhkan posisinya sebagai pemain utama di kawasan Asia Pasifik. Maskapai ini meluncurkan serangkaian rute baru dan meningkatkan frekuensi penerbangan ke berbagai destinasi strategis. Mulai 26 Oktober 2025, United akan menjadi satu-satunya maskapai AS yang menawarkan penerbangan harian dari Hong Kong menuju Bangkok, Thailand, dan Ho Chi Minh City, Vietnam. Layanan ini akan dioperasikan menggunakan pesawat Boeing 787-9 Dreamliner, menyediakan koneksi yang mulus dengan hanya satu kali transit dari kota-kota besar AS seperti Los Angeles dan San Francisco.

Ekspansi United tidak berhenti di situ. Maskapai ini juga merambah destinasi unik yang sebelumnya kurang terlayani oleh maskapai AS lainnya. Pada tahun 2025, United akan memperkenalkan penerbangan ke Ulaanbaatar, Mongolia, dan Kaohsiung, Taiwan, dengan layanan langsung dari Tokyo/Narita. Selain itu, layanan nonstop baru ke Koror, Palau, juga akan dibuka. Dalam upaya memperkuat konektivitas ke Australia, United akan meluncurkan penerbangan nonstop perdananya ke Adelaide dari San Francisco pada bulan Desember, dengan tiga kali penerbangan dalam seminggu. Frekuensi penerbangan antara San Francisco dan Manila juga akan ditingkatkan menjadi dua kali sehari mulai Oktober, memberikan lebih banyak pilihan waktu perjalanan bagi penumpang. “United Airlines memperluas jaringannya ke delapan kota baru di luar negeri sebagai bagian dari ekspansi internasional terbesar dalam sejarahnya,” kata PR Newswire, menyoroti skala investasi maskapai ini.

Sementara itu, Norse Atlantic Airways, maskapai berbiaya rendah asal Norwegia, menunjukkan fokus yang kuat pada pasar Asia Tenggara, khususnya Thailand. Maskapai ini berupaya memenuhi permintaan yang melonjak dari Eropa. Mulai 26 Oktober 2025, Norse Atlantic akan memulai layanan antara London Gatwick dan Bangkok, dengan frekuensi tiga hingga lima kali seminggu, yang akan beroperasi sepanjang tahun mulai April 2026. Dari Stockholm, penerbangan ke Bangkok akan ditingkatkan frekuensinya dari dua kali menjadi empat kali seminggu pada bulan Desember. Selain itu, layanan mingguan baru dari Manchester ke Bangkok akan diluncurkan pada 26 November 2025.

Tidak hanya Bangkok, Norse Atlantic juga menambah layanan ke Phuket, destinasi wisata populer di Thailand. Penerbangan mingguan dari Stockholm ke Phuket akan dimulai pada 4 Desember 2025, diikuti dengan layanan mingguan dari Oslo pada 8 Desember 2025. Perluasan ini merupakan bagian dari strategi maskapai untuk mengalihkan fokus dari rute-rute AS yang kurang menguntungkan ke pasar Asia dan Eropa yang memiliki permintaan tinggi. “Norse Atlantic Airways, maskapai berbiaya rendah Norwegia, memperluas jejaknya di pasar Asia yang permintaannya tinggi,” ungkap Travel And Tour World, menjelaskan arah strategis perusahaan.

Di sisi lain, Thai AirAsia X berfokus pada perluasan jaringannya ke Timur Tengah dan Asia Tengah, memanfaatkan Bangkok sebagai gerbang utama menuju seluruh jaringan AirAsia di Asia Tenggara. Pada 2 Desember 2025, maskapai ini akan meluncurkan penerbangan langsung empat kali seminggu dari Riyadh, Arab Saudi, ke Bangkok, menandai debutnya di pasar Timur Tengah. Lebih lanjut, mulai 1 Desember 2025, Thai AirAsia X akan memperkenalkan empat penerbangan mingguan dari Bangkok ke Almaty, Kazakhstan, dan Sendai, Jepang, memperkuat konektivitasnya di Asia Tengah dan Asia Timur.

Rute-rute baru yang diluncurkan oleh Thai AirAsia X ini memiliki peran ganda. Tidak hanya berfungsi sebagai jalur langsung untuk wisatawan ke Thailand, tetapi juga memfasilitasi koneksi yang mudah ke berbagai destinasi lain di seluruh jaringan ASEAN, Jepang, dan bahkan Australia melalui hub Bangkok. “Rute-rute baru ini tidak hanya akan membawa wisatawan ke Thailand, tetapi juga memfasilitasi koneksi mudah ke destinasi lain di ASEAN, Jepang, dan Australia melalui Bangkok,” terang AirAsia Newsroom, menegaskan pentingnya strategi konektivitas ini.

Secara keseluruhan, ekspansi agresif yang dilakukan oleh ketiga maskapai ini merevolusi perjalanan internasional ke Asia dalam berbagai aspek. Penambahan rute dan peningkatan frekuensi penerbangan memberikan pilihan yang jauh lebih beragam bagi wisatawan, baik untuk perjalanan langsung maupun penerbangan dengan sekali transit, terutama ke dan dari Asia Tenggara. Kehadiran Norse Atlantic dan Thai AirAsia X sebagai maskapai berbiaya rendah juga meningkatkan daya saing harga, membuat perjalanan jarak jauh ke Asia menjadi lebih terjangkau bagi lebih banyak orang. Layanan baru ini membuka destinasi yang sebelumnya sulit dijangkau dari Amerika Utara dan Eropa, seperti Filipina, Vietnam, Mongolia, hingga Palau.

Perluasan jaringan penerbangan ini tidak hanya menguntungkan para pelancong, tetapi juga diperkirakan akan memberikan dorongan signifikan bagi industri pariwisata di seluruh Asia. Selain itu, langkah strategis maskapai-maskapai ini diharapkan dapat memperkuat hubungan ekonomi dan perdagangan antara benua-benua ini, membuka peluang baru bagi bisnis dan pertukaran budaya. Dengan demikian, kawasan Asia semakin memperkokoh posisinya sebagai pusat gravitasi dalam peta perjalanan udara global yang terus berkembang.

Share This Article