Ekonomi Indonesia Kuartal II 2025 Tumbuh 5,12 Persen, Eddy Soeparno: Cerminan Optimisme Publik pada Pemerintahan Prabowo

4 Min Read

ap – Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PAN, Eddy Soeparno, menyambut baik laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,12 persen pada kuartal II tahun 2025. Capaian ini dinilai sebagai sinyal positif bagi fundamental ekonomi nasional di tengah dinamika global yang penuh tantangan. Eddy Soeparno meyakini bahwa angka tersebut mencerminkan optimisme yang tinggi dari publik dan dunia usaha terhadap arah pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang akan datang.

“Saya menyambut gembira capaian pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II 2025 yang mencapai 5,12 persen. Ini merupakan sinyal positif bahwa fundamental ekonomi kita tetap tangguh di tengah dinamika global yang penuh tantangan,” ujar Eddy Soeparno dalam keterangannya, Kamis (7/8/2025). Doktor Ilmu Politik dari UI ini menekankan pentingnya untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang telah dicapai. Menurutnya, konsumsi rumah tangga saat ini masih menjadi pendorong utama bagi ekonomi nasional. Oleh karena itu, ia mendorong agar sektor ekspor dan investasi juga diperkuat sebagai mesin pertumbuhan ekonomi di masa depan. Eddy Soeparno juga menambahkan bahwa Menko (Menteri Koordinator) Airlangga Hartarto menyatakan bahwa pertumbuhan ini merupakan salah satu yang tertinggi di ASEAN dan G20.

“Kita perlu menjaga agar mesin pertumbuhan ekonomi tetap melaju kencang, khususnya ekspor dan investasi. Oleh karena itu, berbagai kemudahan dan insentif investasi perlu kita lanjutkan. Peningkatan aktivitas ekspor ke negara-negara BRICS juga perlu kita dalami dan tingkatkan,” ungkapnya. Politikus PAN ini juga menyoroti peran penting sektor manufaktur dan belanja pemerintah dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Ia memberikan perhatian khusus pada program-program pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Koperasi Desa Merah Putih yang dinilai mulai menunjukkan dampak positif terhadap geliat ekonomi rakyat. “Program-program seperti MBG dan Kopdes Merah Putih mulai menggulirkan dampak ekonomi riil. Kita perlu pastikan belanja negara tersalurkan dengan tepat sasaran, terutama untuk mendukung sektor produktif di daerah,” paparnya. Lebih lanjut, Eddy Soeparno mencermati fenomena meningkatnya transaksi elektronik dan pembelian barang secara online sebagai indikator positif dari transformasi perilaku belanja masyarakat pasca-pandemi. Ia menilai bahwa pergeseran pola konsumsi ini perlu didukung dengan infrastruktur digital yang merata serta perlindungan konsumen yang kuat. “Saya mencermati bahwa volume transaksi pembayaran digital dan belanja daring justru mengalami peningkatan. Ini menunjukkan adanya pergeseran pola konsumsi masyarakat, dan perlu didukung dengan infrastruktur digital yang merata serta perlindungan konsumen yang kuat,” tambahnya.

Anggota DPR RI Komisi XII ini optimistis bahwa momentum pertumbuhan ekonomi ini dapat terus terjaga di tengah kondisi geopolitik global yang dinamis, terutama dalam sektor perdagangan internasional. Untuk menjaga momentum pertumbuhan ini, Eddy Soeparno mendorong penguatan di sektor ekspor dan investasi. Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,12% ini, menurut BPS, adalah hasil perhitungan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Eddy Soeparno menekankan bahwa capaian ini adalah hasil kerja keras seluruh elemen bangsa dan menjadi modal penting untuk menghadapi tantangan ekonomi global di masa depan. Ia mengajak seluruh pihak untuk terus bersinergi dan berkontribusi dalam menjaga stabilitas ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan fundamental ekonomi yang kuat dan optimisme yang terjaga, Indonesia diyakini mampu mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.

Share This Article