ap – Pemerintah Kota Denpasar kembali menorehkan prestasi gemilang di tingkat nasional. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menganugerahkan Penghargaan Kota Layak Anak (KLA) Kategori Utama kepada Kota Denpasar, menegaskan komitmen dan keberhasilan kota ini dalam mewujudkan lingkungan yang aman, nyaman, dan mendukung tumbuh kembang anak. Penghargaan prestisius ini diserahkan langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Arifatul Choiri Fauzi, kepada Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, dalam sebuah acara yang digelar di Auditorium KH. M. Rasjidi, Kementerian Agama RI, Jakarta Pusat, pada Jumat (8/8) malam. Kategori Utama merupakan level tertinggi dalam penghargaan KLA, menunjukkan bahwa Denpasar telah memenuhi berbagai indikator dan kriteria yang ditetapkan oleh Kemen PPPA secara komprehensif dan berkelanjutan.
Wali Kota I Gusti Ngurah Jaya Negara menyambut gembira penghargaan ini dan menegaskan bahwa Pemerintah Kota Denpasar akan terus konsisten dalam menjamin pemenuhan dan perlindungan hak-hak anak. Ia menekankan pentingnya perencanaan yang matang, pendekatan yang menyeluruh, dan pelaksanaan yang berkelanjutan dalam upaya menciptakan Kota Layak Anak. Jaya Negara juga menyoroti komitmen Pemkot Denpasar dalam menangani berbagai permasalahan anak dengan mengoptimalkan kerja sama dan sinergitas seluruh pihak, mulai dari pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, dunia usaha, hingga masyarakat luas. Menurutnya, mewujudkan kota yang ramah anak membutuhkan kolaborasi dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat. Lebih lanjut, Jaya Negara menjelaskan bahwa Pemkot Denpasar memberikan perhatian besar pada pembangunan infrastruktur dan fasilitas publik yang ramah anak, seperti taman bermain, ruang terbuka hijau, dan fasilitas pendidikan yang berkualitas. Ia meyakini bahwa suasana kota yang ramah anak akan membuat anak-anak merasa nyaman, aman, dan memiliki ruang untuk bermain, belajar, dan mengembangkan potensi diri secara optimal.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Arifatul Choiri Fauzi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak merupakan bentuk apresiasi pemerintah pusat atas komitmen dan kesungguhan para kepala daerah beserta jajarannya dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi tumbuh kembang anak. Ia menekankan bahwa penghargaan ini sejalan dengan amanat konstitusi yang mewajibkan negara untuk memenuhi seluruh hak anak, memberikan perlindungan, serta menghargai pandangan mereka. Arifatul Choiri juga menyinggung Konvensi Hak Anak yang telah diratifikasi melalui berbagai peraturan perundang-undangan, menegaskan bahwa perlindungan dan pemenuhan hak anak merupakan tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa. Proses penilaian Kabupaten/Kota Layak Anak, dijelaskan oleh Menteri Arifatul, dimulai dari evaluasi mandiri yang dilakukan oleh masing-masing daerah. Hasil evaluasi tersebut kemudian diverifikasi kembali oleh pemerintah provinsi sebelum diajukan ke Kementerian PPPA untuk penilaian lebih lanjut. Proses yang berlangsung selama kurang lebih 1,5 tahun ini melibatkan kolaborasi lintas kementerian dan lembaga, memastikan penilaian dilakukan secara objektif dan komprehensif. Dari 464 kabupaten/kota yang mengikuti tahapan verifikasi, sebanyak 355 kabupaten/kota berhasil meraih kategori layak anak, menunjukkan peningkatan kesadaran dan komitmen pemerintah daerah dalam mewujudkan lingkungan yang ramah anak. Menteri Arifatul berharap, capaian ini bukanlah akhir dari perjuangan, melainkan menjadi dorongan untuk terus meningkatkan upaya pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak di seluruh Indonesia. Ia juga berharap agar daerah-daerah yang berprestasi dapat menjadi inspirasi dan membagikan praktik baik kepada daerah lain yang masih berproses menuju predikat Kabupaten/Kota Layak Anak. Dengan demikian, diharapkan seluruh anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dalam lingkungan yang aman, nyaman, dan mendukung.
