Presiden Prabowo Ajak Umat Islam Teladani Akhlak Nabi pada Peringatan Maulid Nabi 1447 H

6 Min Read

ap – Masjid Istiqlal, Jakarta, menjadi saksi bisu. Sebuah malam yang sarat makna. Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah tingkat kenegaraan berlangsung khidmat. Acara sakral ini digelar pada Kamis (4/9) malam.

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, turut hadir. Kehadiran beliau menambah bobot acara. Menunjukkan komitmen pemimpin negara terhadap nilai-nilai spiritual.

Tidak sendiri, Presiden Prabowo didampingi. Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka hadir. Mereka berdua mencerminkan kebersamaan. Dalam momen penting keagamaan ini.

Penampilan Presiden Prabowo terlihat sederhana namun berwibawa. Beliau mengenakan baju koko berwarna putih bersih. Dipadu dengan kopiah hitam yang melekat.

Sementara itu, Wakil Presiden Gibran tampil berbeda. Ia memilih batik sebagai busana. Lengkap dengan kopiah yang senada. Keduanya menunjukkan kekompakan.

Selama acara berlangsung, Presiden Prabowo duduk bersila. Beliau menempati saf terdepan. Diapit oleh dua sosok penting dalam kabinet.

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mendampingi di satu sisi. Di sisi lain, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya turut hadir. Mereka duduk berdampingan dengan khidmat.

Suasana di Masjid Istiqlal sangat syahdu. Ratusan jamaah memadati setiap sudut ruangan. Gema shalawat terus berkumandang. Memenuhi relung hati setiap yang hadir.

Di tengah suasana khidmat tersebut. Presiden Prabowo menyampaikan pesan penting. Ia mengajak seluruh umat Islam di Indonesia. Untuk meneladani akhlak mulia Nabi Muhammad SAW.

Pesan ini bukan sekadar imbauan rutin. Melainkan sebuah panggilan mendalam. Untuk refleksi dan introspeksi. Demi kemajuan bangsa dan negara.

“Peringatan Maulid Nabi bukan sekadar mengenang kelahiran Rasulullah,” kata Prabowo. “Namun juga menjadi momentum untuk meneladani akhlak mulia beliau.” Penegasan ini disampaikan melalui unggahan di akun resmi Instagram @presidenrepublikindonesia, Jumat (5/9).

Nabi Muhammad SAW adalah sosok teladan abadi. Beliau dikenal dengan kejujuran paripurna. Integritas beliau tidak pernah diragukan. Menjadi panutan bagi seluruh umat manusia.

Akhlak mulia Nabi mencakup banyak aspek. Beliau mengajarkan kasih sayang tanpa batas. Keadilan ditegakkan tanpa pandang bulu. Toleransi menjadi inti ajarannya.

Kepemimpinan Nabi adalah inspirasi besar. Beliau memimpin dengan kebijaksanaan. Mengutamakan kepentingan umat di atas segalanya. Menjaga persatuan dan kesatuan.

Momen Maulid ini, menurut Prabowo, harus dimaknai lebih dalam. Bukan hanya mengenang kelahiran semata. Ini adalah kesempatan emas bagi umat. Untuk menghidupkan kembali risalah kenabian.

Risalah Nabi Muhammad SAW membawa rahmat. Bukan hanya bagi umat Islam saja. Melainkan bagi seluruh semesta alam. Sebuah pesan universal yang relevan sepanjang masa.

Ketua Umum Partai Gerindra itu juga menekankan. Pentingnya menjadikan teladan Nabi. Sebagai cahaya penuntun dalam kehidupan. Terutama dalam berbuat kebaikan.

Semangat gotong royong harus terus ditumbuhkan. Ini adalah salah satu nilai luhur bangsa Indonesia. Sebuah warisan tak ternilai dari para pendahulu.

Persatuan adalah kunci utama kemajuan. Prabowo mengingatkan pentingnya hal ini. Teladan Nabi mengajarkan. Bagaimana memperkuat ikatan kebangsaan.

Semua ini, kata Prabowo, bertujuan mulia. Yakni untuk mewujudkan Indonesia yang maju. Adil dan sejahtera bagi seluruh rakyatnya. Cita-cita yang harus dicapai bersama.

Lebih lanjut, Prabowo mengajak masyarakat. Untuk terus menebarkan rahmat. Serta mempererat tali persaudaraan. Di seluruh pelosok tanah air.

“Mari kita terus menebarkan rahmat dan persaudaraan,” ujarnya. “Di bumi Indonesia tercinta.” Sebuah ajakan tulus dari seorang pemimpin.

Acara peringatan Maulid Nabi di Istiqlal ini. Turut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara. Menunjukkan betapa pentingnya momen ini. Bagi seluruh elemen bangsa.

Ketua MPR RI Ahmad Muzani terlihat hadir. Ia duduk bersama para hadirin lainnya. Mengikuti setiap rangkaian acara dengan seksama.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga tampak hadir. Kehadirannya menegaskan. Dukungan institusi keamanan terhadap kegiatan keagamaan.

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto turut serta. Bersama Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) M. Herindra. Serta Menteri Agama Nasaruddin Umar.

Kehadiran para pimpinan lembaga negara ini. Menegaskan komitmen bersama. Dalam merayakan Maulid Nabi. Dan mengamalkan nilai-nilai ajarannya.

Rangkaian kegiatan dalam peringatan ini. Dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an. Lantunan merdu disertai sari tilawah. Menggetarkan hati para jamaah.

Setelah itu, dilanjutkan dengan istigasah. Sebuah ritual memohon pertolongan Allah SWT. Doa-doa bersama dipanjatkan. Untuk keselamatan dan kemajuan bangsa.

Tak ketinggalan, zikir kebangsaan turut mengiringi. Menguatkan spiritualitas setiap hadirin. Menumbuhkan rasa persatuan. Di antara umat yang beragam.

Presiden Prabowo tampak khusyuk. Ia mengikuti setiap sesi acara dengan penuh perhatian. Menyimak lantunan ayat suci. Serta doa-doa yang dipanjatkan.

Wakil Presiden Gibran juga menunjukkan kekhusyukan. Menjadi teladan bagi generasi muda. Dalam menghormati nilai-nilai agama. Serta tradisi kebangsaan.

Pesan yang disampaikan Presiden Prabowo adalah harapan besar. Harapan bagi Indonesia yang lebih baik dan bermartabat. Berlandaskan nilai-nilai luhur dari Nabi Muhammad SAW.

Dengan meneladani akhlak mulia Rasulullah. Masyarakat diharapkan dapat berkontribusi positif. Terhadap pembangunan nasional. Dan terwujudnya harmoni sosial.

Maulid Nabi adalah pengingat abadi. Akan warisan agung Rasulullah. Sebuah warisan moral dan spiritual. Yang selalu relevan di setiap zaman.

Peringatan ini juga menegaskan. Pentingnya persatuan dalam keberagaman. Sebuah ciri khas bangsa Indonesia. Yang harus terus dijaga dan dilestarikan.

Mari jadikan momentum Maulid Nabi ini. Sebagai titik tolak untuk perubahan. Untuk memperbaharui komitmen kita. Menjadi pribadi yang lebih baik.

Demi mewujudkan Indonesia yang cemerlang. Maju, adil, dan sejahtera. Dengan akhlak mulia sebagai landasannya. Itulah esensi dari pesan Presiden Prabowo.

Share This Article