ap – Pakar komunikasi politik, Jamiluddin Ritonga, memprediksi sejumlah figur yang akan mengisi kursi menteri dan wakil menteri dalam Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Prediksi ini menjadi sorotan di tengah hangatnya perbincangan formasi kabinet mendatang.
Ritonga, yang merupakan akademisi dari Universitas Esa Unggul, menyebutkan setidaknya tujuh nama potensial yang kini ramai diperbincangkan. Nama-nama tersebut mencakup berbagai latar belakang.
Di antaranya adalah Dudung Abdurahman, seorang tokoh militer senior. Ada pula Budiman Sudjatmiko, aktivis dan politisi dengan rekam jejak panjang. Nama MS Kober juga turut disebut.
Tidak ketinggalan, Putri Komarudin dari kalangan politisi muda. Said Iqbal, yang dikenal sebagai pemimpin serikat pekerja, juga masuk dalam daftar. Akademisi Arif Satria dan politisi muda Grace Natalie melengkapi daftar tersebut.
Dari tujuh nama yang beredar, Jamiluddin menyoroti empat figur yang memiliki peluang besar. Mereka diproyeksikan akan menduduki posisi strategis dalam pemerintahan Prabowo Subianto.
Peluang pertama tertuju pada mantan Kepala Staf Angkatan Darat, Dudung Abdurahman. Ia disebut berpotensi mengisi kursi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).
Alternatif lain bagi Dudung adalah posisi Menteri Pertahanan. Prediksi ini muncul mengingat dinamika kepemimpinan di sektor keamanan negara yang cukup krusial.
Saat ini, posisi Menko Polhukam diisi oleh Sjafrie Sjamsoeddin sebagai ad interim. Sjafrie juga merangkap jabatan sebagai Menteri Pertahanan. Ini menimbulkan spekulasi tentang pergeseran posisi.
Jamiluddin menjelaskan kemungkinan Sjafrie Sjamsoeddin akan dipermanenkan sebagai Menko Polhukam. Sementara itu, Dudung Abdurahman akan mengisi kekosongan di pos Menteri Pertahanan.
“Saat ini posisi menko polkam sudah diisi Sjafrie Sjamsoeddin sebagai ad interim, yang lebih senior dan saat ini juga menjabat menteri pertahanan,” kata Jamiluddin. Pernyataan itu dikutip dari keterangannya pada Kamis (11/9).
“Karena itu, ada kemungkinan Syafrie Syamsuddin akan di plot jadi menko polkam dan Dudung mengisi posisi menteri pertahanan,” tambahnya. Penjelasan ini memperkuat analisisnya.
Faktor senioritas kerap menjadi pertimbangan utama untuk posisi Menko Polhukam. Salah satu alasannya adalah peran koordinator bidang yang membawahi Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Senioritas dianggap penting untuk menjaga stabilitas dan koordinasi yang efektif antarlembaga keamanan. Ini menjadi nilai tambah bagi Sjafrie Sjamsoeddin dalam pandangan Jamiluddin.
Bergerak ke sektor ketenagakerjaan, Said Iqbal diprediksi kuat akan mengisi jabatan Wakil Menteri Ketenagakerjaan. Posisi ini sempat kosong setelah Immanuel Ebenezer tersandung kasus hukum.
Jamiluddin melihat Said Iqbal memiliki kedekatan dengan Prabowo Subianto. Selain itu, rekam jejaknya sebagai Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sangat diperhitungkan.
“Ada kemungkinan saat reshuffle, (wakil) menteri ketenagakerjaan akan diisi oleh Said Iqbal,” ungkap Jamiluddin. Prediksi ini didasari pada kapabilitas Said Iqbal di bidang perburuhan.
“Selain dinilai dekat dengan Prabowo, Said Iqbal juga lama menjadi Presiden KSPI,” lanjutnya. Ini menunjukkan pengalamannya yang mendalam di sektor tersebut.
Dengan latar belakang tersebut, Said Iqbal dianggap memiliki wawasan yang luas dan mumpuni. Kompetensinya di bidang ketenagakerjaan dinilai sangat relevan untuk posisi wakil menteri.
Selanjutnya, posisi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) menarik perhatian. Dua nama muncul sebagai kandidat kuat: MS Komber dan Putri Komarudin. Keduanya sama-sama memiliki peluang.
Jamiluddin menilai kedua figur ini punya pengalaman berorganisasi. Khususnya, interaksi mereka dengan kalangan pemuda menjadi modal penting untuk posisi Menpora.
Namun, Jamiluddin cenderung melihat peluang MS Komber lebih besar. Hal ini didasarkan pada intensitas pengalamannya dalam berinteraksi dengan pemuda dibandingkan Putri Komarudin.
“Namun dari dua nama itu, peluang MS Komber tampaknya lebih besar karena pengalamannya berinteraksi dengan pemuda lebih intens,” jelas Jamiluddin, menguatkan prediksinya.
Peluang Putri Komarudin juga tidak bisa dikesampingkan. Jika ia terpilih, hal itu bisa jadi karena pertimbangan politik. Menteri sebelumnya, Dito Ariotedjo, berasal dari Partai Golkar.
“Kalaupun Putri Komarudin dipilih menjadi menteri Pemuda dan olahraga, itu semata karena menteri sebelumnya Dito Ariotedjo berasal dari Golkar,” kata Jamiluddin.
Namun, jika pertimbangan partai tidak menjadi prioritas utama Prabowo, maka MS Komber dinilai lebih layak. Pengalaman dan intensitasnya dalam berorganisasi dengan pemuda menjadi nilai plus.
“Kalau hal ini tidak menjadi pertimbangan Prabowo, maka MS Komber jauh lebih layak mengisi pos menteri pemuda dan olahraga,” tegas Jamiluddin, memberikan pandangan yang lugas.
Sektor lain yang menjadi sorotan adalah Wakil Menteri Koperasi. Nama Budiman Sudjatmiko disebut sebagai salah satu kandidat. Ia dikenal dengan visi kerakyatannya yang kuat.
Meskipun kapasitas Budiman di bidang koperasi secara spesifik tidak terlalu mumpuni, visinya dianggap dapat memberikan kontribusi positif. Terutama dalam pengembangan koperasi.
“Kapasitas Budiman Sudjatmiko di bidang ini memang tidak terlalu mumpuni,” kata Jamiluddin. Namun, ia menambahkan, “namun sosok ini punya visi kerakyatan yang lumayan baik.”
Alternatif lain untuk posisi Wakil Menteri Koperasi adalah Grace Natalie. Jamiluddin menilai Grace memiliki potensi untuk membantu bidang pemasaran koperasi. Hal ini diharapkan agar koperasi lebih cepat diterima masyarakat.
Grace bisa membawa perspektif baru dalam promosi dan branding koperasi. Dengan demikian, produk-produk koperasi dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan diminati publik.
“Grace bisa saja membantu di bidang pemasaran koperasi agar lebih cepat diterima masyarakat,” jelas Jamiluddin, menyoroti kemampuan Grace di bidang komunikasi.
Yang menarik, muncul pula nama Arif Satria, seorang akademisi dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Ia diprediksi akan mengisi posisi di bidang pertanian atau kehutanan.
Arif Satria tentu memiliki kapasitas dan keahlian yang relevan di sektor ini. Ia berpotensi menggantikan Raja Juli Antoni, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional.
Namun, prediksi ini memiliki implikasi lain. Jika Raja Juli Antoni di-reshuffle, maka diperlukan pengganti dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), partai asalnya.
Untuk itu, Grace Natalie kembali disebut. Ia berpeluang besar menjadi wakil menteri dari unsur PSI, jika Raja Juli Antoni tidak lagi menjabat.
“Hanya saja, kalau Raja Juli di-reshuffle, maka diperlukan pengganti dari PSI. Untuk itu, maka Grace Natalie berpeluang besar menjadi wakil menteri koperasi,” kata Jamiluddin, mengaitkan dua prediksi tersebut.
Keterkaitan antarposisi dan pertimbangan partai politik menjadi benang merah dalam prediksi Jamiluddin. Setiap pergeseran memiliki efek domino terhadap formasi kabinet secara keseluruhan.
Prediksi ini memberikan gambaran awal tentang wajah Kabinet Merah Putih. Namun, keputusan akhir tetap berada di tangan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Publik menanti pengumuman resminya.
