ap – Padarincang, Kabupaten Serang kini memiliki harapan baru. Badan Narkotika Nasional (BNN) telah meresmikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah tersebut. Fasilitas ini bukan sekadar dapur umum biasa.
SPPG ini dirancang untuk memproduksi hingga 4.000 porsi Makan Bergizi Gratis (MBG) setiap harinya. Lebih dari itu, program ini mengukir kisah inspiratif dengan memberdayakan mantan pecandu narkotika. Mereka kini menjadi tulang punggung operasional.
Kepala BNN RI Komjen Pol Suyudi Ario Seto menyampaikan rincian program. Setiap unit SPPG mampu merekrut sekitar 50 tenaga kerja lokal. Pekerja ini akan mengolah dan menyalurkan ribuan porsi makanan bergizi setiap hari.
Peresmian SPPG Karya Padarincang Bersinar ini berlangsung Rabu (24/9/2025). Lokasinya berada di Desa Curug Goong, Kecamatan Padarincang. Momen penting ini disaksikan langsung oleh jajaran pimpinan BNN dan pemerintah daerah.
Komjen Pol Suyudi hadir untuk memimpin acara peresmian. Turut hadir pula Gubernur Banten Andra Soni. Kapolda Banten Irjen Pol Hengki juga memberikan dukungannya. Kepala Kejaksaan Tinggi Banten Siswanto melengkapi daftar tamu kehormatan.
Suyudi menegaskan visi BNN yang lebih luas. Pihaknya tidak hanya berfokus pada pemberantasan narkotika secara represif. BNN juga mengusung misi memberdayakan mantan pecandu. Tujuannya agar mereka kembali produktif dan berkontribusi pada masyarakat.
“BNN tak hanya fokus pada pemberantasan narkotika secara represif,” ujar Suyudi. “Tetapi juga berperan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.” Ia menjelaskan lebih lanjut tentang program ini.
“Lewat program SPPG, kami menghadirkan solusi pemenuhan gizi,” katanya. “Sekaligus memberdayakan mantan penyalahguna narkoba agar kembali produktif.” Ini adalah pernyataan komitmen BNN terhadap pendekatan holistik.
Program pemerintah ini disambut baik oleh semua pihak. Suyudi menyebutnya sebagai terobosan yang sangat baik. Ia menyerukan agar semua pihak mendukung pelaksanaannya.
Pengawasan ketat juga menjadi kunci sukses program ini. “Program MBG ini merupakan salah satu program terobosan yang sangat baik dan harus terus kita dukung bersama,” kata Suyudi. Ia menekankan pentingnya akuntabilitas.
“Namun juga harus tetap kita awasi pelaksanaannya,” tambahnya. “Agar program MBG ini bisa berjalan sesuai yang diharapkan.” Pesan ini menekankan kolaborasi dan tanggung jawab bersama.
Kapolda Banten Irjen Hengki turut memberikan apresiasi. Ia melihat program BNN ini sebagai bentuk pencegahan narkotika. Pencegahan dilakukan melalui pemberdayaan ekonomi dan sosial.
Inisiatif ini mewujudkan harapan untuk masa depan Banten. “Dengan kolaborasi semua pihak, saya yakin Banten Bersinar bisa terwujud,” ujar Hengki. Ia optimis tentang masa depan wilayah tersebut.
“Sebagai wilayah yang sehat, produktif, dan bebas narkoba,” pungkasnya. Visi ini menggambarkan tujuan akhir dari berbagai upaya yang dilakukan. Program SPPG ini menjadi salah satu pilar utama.
Pemberdayaan mantan pecandu narkotika adalah inti dari program ini. Mereka diberikan kesempatan kedua. Kesempatan untuk membangun kembali hidup mereka setelah terjerumus dalam lingkaran gelap narkoba.
Program ini menawarkan pelatihan dan pekerjaan. Ini adalah langkah konkret menuju reintegrasi sosial. Dengan bekerja di SPPG, mereka mendapatkan penghasilan dan tujuan hidup baru.
Ini bukan hanya tentang memberi makan. Ini tentang memberi harapan. Setiap porsi makanan yang diproduksi adalah simbol pemulihan. Setiap senyum dari pekerja adalah bukti keberhasilan.
Dampak positif program ini meluas. Tidak hanya bagi mantan pecandu itu sendiri. Keluarga mereka juga merasakan manfaatnya. Mereka melihat orang terkasih kembali menjadi bagian produktif masyarakat.
Komunitas lokal juga diuntungkan. Program ini menciptakan lapangan kerja. Ekonomi mikro di sekitar SPPG berpotensi tumbuh. Ini adalah roda penggerak ekonomi kecil yang signifikan.
Aspek gizi dari program ini juga krusial. Ribuan porsi makanan sehat didistribusikan. Ini membantu mengatasi masalah gizi di kalangan masyarakat rentan. Terutama bagi mereka yang membutuhkan.
BNN menunjukkan bahwa pemberantasan narkoba butuh banyak pendekatan. Tidak cukup hanya dengan penegakan hukum. Perlu ada upaya rehabilitasi dan pemberdayaan yang kuat.
Program SPPG adalah contoh nyata dari pendekatan komprehensif ini. Ini adalah jembatan antara penegakan hukum dan kesejahteraan sosial. Sebuah model yang patut dicontoh.
Inisiatif ini juga mengirimkan pesan penting kepada masyarakat. Mantan pecandu layak mendapatkan kesempatan kedua. Mereka memiliki potensi untuk menjadi anggota masyarakat yang berharga.
Dukungan dari pemerintah daerah dan aparat keamanan sangat vital. Kehadiran Gubernur, Kapolda, dan Kajati menunjukkan soliditas ini. Kolaborasi antar lembaga adalah kunci.
Program ini diharapkan menjadi mercusuar bagi daerah lain. Banyak wilayah yang menghadapi masalah serupa. Model SPPG BNN bisa direplikasi dan disesuaikan.
Memastikan keberlanjutan program adalah tantangan berikutnya. Pengawasan yang ditekankan oleh Komjen Suyudi sangat penting. Ini untuk memastikan program berjalan optimal jangka panjang.
Pekerja di SPPG bukan hanya pengolah makanan. Mereka adalah agen perubahan. Setiap hari, mereka membuktikan kemampuan mereka. Mereka menunjukkan bahwa rehabilitasi adalah proses nyata.
Produksi 4.000 porsi makanan setiap hari bukanlah tugas ringan. Ini membutuhkan dedikasi dan kerja keras. Mantan pecandu menunjukkan semangat pantang menyerah.
Fasilitas di Padarincang ini bukan hanya sekadar bangunan fisik. Ini adalah pusat transformasi. Tempat di mana hidup diubah. Tempat di mana masa depan dibangun.
BNN telah mengambil langkah maju yang berani. Melalui SPPG, mereka tidak hanya memerangi narkoba. Mereka juga membangun kembali kehidupan. Mereka menanam benih harapan.
Masyarakat di Padarincang kini bisa merasakan dampak langsung. Baik dari sisi pemenuhan gizi maupun kesempatan kerja. Ini adalah investasi nyata pada sumber daya manusia.
Proyek ini membuktikan bahwa rehabilitasi efektif dapat memberdayakan. Individu yang dulunya terpinggirkan kini memiliki peran penting. Mereka adalah contoh hidup.
Setiap hidangan yang disiapkan di SPPG mengandung lebih dari sekadar nutrisi. Di dalamnya terkandung semangat pemulihan. Terkandung juga tekad untuk bangkit dari keterpurukan.
Program ini juga menekankan pentingnya sanitasi dan kualitas. Makanan yang disajikan harus higienis dan bergizi. Standar tinggi diterapkan dalam setiap tahap produksi.
Ini adalah upaya untuk menciptakan lingkungan yang mendukung. Lingkungan di mana mantan pecandu merasa diterima. Mereka adalah bagian dari solusi, bukan lagi masalah.
Kapolda Hengki menekankan bahwa ini adalah bentuk pencegahan akar rumput. Dengan memberikan pekerjaan, potensi kambuh dapat diminimalisir. Lingkaran setan narkoba dapat diputus.
“Banten Bersinar” bukan hanya slogan. Ini adalah cita-cita nyata. Melalui program seperti SPPG, cita-cita ini semakin dekat untuk diwujudkan. Sebuah Banten yang sehat dan produktif.
Peresmian ini menjadi babak baru dalam upaya anti-narkotika. Sebuah babak yang lebih manusiawi dan memberdayakan. Ini adalah pendekatan yang visioner dan penuh empati.
Masyarakat diharapkan terus mendukung dan berpartisipasi. Partisipasi aktif akan memastikan program ini terus berkembang. Serta memberikan manfaat maksimal bagi semua.
BNN telah membuka jalan. Sebuah jalan menuju pemulihan dan produktivitas. SPPG Padarincang adalah bukti nyata dari komitmen tersebut. Ini adalah investasi untuk masa depan bangsa.
