Momen Menegangkan: Macan Tutul Dievakuasi dari Balai Desa di Kuningan

3 Min Read

ap – KUNINGAN, JAWA BARAT – Warga Desa Kutamandarakan, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, dikejutkan dengan kehadiran seekor macan tutul yang masuk ke area Balai Desa pada Selasa (26 Agustus 2025). Hewan buas tersebut, yang diketahui berjenis kelamin jantan (Panthera pardus melas), ditemukan berada di dalam bekas kantor desa atau gudang eks balai desa. Kejadian ini sontak membuat panik warga sekitar dan memicu operasi evakuasi yang melibatkan berbagai pihak.

Tim gabungan dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Wilayah III Cirebon, petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kuningan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuningan, dan Kepolisian Resor (Polres) Kuningan segera diterjunkan ke lokasi kejadian. Proses evakuasi yang berlangsung selama kurang lebih dua jam itu berlangsung dramatis. Sarif Hidayat, Kepala Seksi Konservasi Wilayah 6 BBKSDA Jawa Barat, yang turut serta dalam operasi tersebut, mengungkapkan bahwa pihaknya harus menunggu macan tutul tersebut tenang sebelum melakukan tindakan lebih lanjut. “Kami dapat informasi dari pagi, dari perangkat desa. Terus kami pastikan video dan fotonya. Kemudian baru kami konsolidasi dengan tim kesehatan dan kami bergerak ke lokasi TKP sekitar satu sampai dua jam,” jelas Sarif. “Kami melakukan upaya determinasi untuk mengamankan macan dari lokasi Desa Kutamandarakan. Proses evakuasinya dari pukul 12.45 WIB sampai 14.30 WIB,” tambahnya.

Mengingat statusnya sebagai hewan predator, tim evakuasi mengambil langkah hati-hati dengan menggunakan metode pembiusan. “Upayanya kita menggunakan cara dibius. Karena ini merupakan binatang buas, satwa liar predator. Jadi sesuai dengan SOP petunjuk teknis. Sesuai dengan Permen 17 tentang penyelamatan satwa liar. Kami melakukan tahapan-tahapan sesuai yang disebutkan,” kata Sarif. Setelah berhasil dibius, macan tutul tersebut langsung diperiksa kesehatannya oleh tim medis. Area balai desa juga disterilkan untuk memastikan keamanan selama proses evakuasi berlangsung. Hingga saat ini, penyebab pasti masuknya macan tutul ke area balai desa masih menjadi misteri. BBKSDA Jabar masih melakukan kajian mendalam untuk mengungkap alasan di balik kejadian ini. Salah satu dugaan awal yang muncul adalah macan tutul tersebut “turun gunung nyasar” atau tersesat dari habitat aslinya. Selain itu, kemunculan macan tutul ini juga dikaitkan dengan meningkatnya aktivitas satwa liar lain di Kuningan, seperti “menggilanya ajag” atau aktivitas anjing hutan yang tidak biasa. Setelah dievakuasi, macan tutul tersebut dibawa ke fasilitas BBKSDA untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut dan observasi sebelum nantinya dilepasliarkan kembali ke habitatnya yang sesuai.

Share This Article