Penyelidikan Kematian Ojol Affan Kurniawan: Bareskrim Polri Geber Penyelidikan, 12 Saksi Diperiksa

7 Min Read

ap – Kematian tragis Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online, terus menjadi sorotan publik. Ia tewas setelah terlindas kendaraan taktis Brimob. Kasusnya kini telah memasuki babak baru yang krusial.

Bareskrim Polri mengumumkan penyelidikan mendalam atas insiden memilukan tersebut. Tahap penyelidikan ini diharapkan mengungkap fakta sebenarnya. Keluarga korban menanti keadilan.

Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, memimpin langsung proses ini. Pihaknya berjanji akan bertindak transparan. Semua pihak akan dimintai keterangan.

Sejak dilimpahkan dari Propam Polri, sudah ada 12 saksi yang diperiksa. Keterangan para saksi menjadi kunci utama. Mereka diharapkan dapat menjelaskan kronologi kejadian.

Pemeriksaan dilakukan secara maraton. Penyidik berusaha merangkai setiap kepingan informasi. Tujuannya adalah membangun gambaran utuh insiden fatal itu.

Barang bukti vital berupa rekaman CCTV juga telah diamankan. Rekaman ini diharapkan bisa menjadi bukti kuat. Momen kejadian terekam jelas di kamera pengawas.

Pengambilan barang bukti dilakukan secara cermat. Proses ini bahkan disaksikan oleh pihak eksternal. Kompolnas turut hadir memastikan independensi penyelidikan.

Langkah ini menunjukkan komitmen Bareskrim. Mereka ingin menjaga akuntabilitas proses hukum. Tidak ada ruang untuk keraguan.

Dalam waktu dekat, penyidik akan memanggil saksi ahli. Ahli pidana akan dimintai pendapat. Mereka akan menganalisis aspek hukum kejadian.

Selain itu, ahli sosiologi massa juga akan dilibatkan. Mereka akan memberikan konteks sosial insiden tersebut. Dinamika massa saat unjuk rasa akan dijelaskan.

Pemeriksaan terhadap mobil rantis Brimob juga menjadi agenda penting. Kendaraan itu akan diinspeksi secara menyeluruh. Tujuannya untuk memahami operasionalnya.

Penyidik ingin mendapatkan gambaran utuh. Bagaimana penggunaan mobil tersebut saat kejadian. Setiap detail akan diperiksa dengan saksama.

Brigjen Djuhandhani menegaskan, “Kami akan melihat secara utuh, bagaimana proses-proses penggunaan mobil tersebut.” Pernyataan ini menunjukkan keseriusan Bareskrim.

Bareskrim Polri berkomitmen melaksanakan rekomendasi Div Propam. Proses penyelidikan kini berjalan sesuai prosedur. Tidak ada yang akan ditutupi demi keadilan.

Sebelumnya, insiden ini telah menyeret seorang perwira tinggi. Kompol Cosmas Kaju Gae telah dijatuhi sanksi berat. Ia adalah Danyon A Resimen 4 Korbrimob Polri.

Majelis Sidang KKEP memutuskan memberhentikan Cosmas secara tidak hormat (PTDH). Sanksi ini diberikan atas pelanggaran serius. Profesionalisme dianggap gagal.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan. Cosmas dinilai tidak profesional saat bertugas. Ia mengamankan aksi unjuk rasa.

Sikap tidak profesionalnya berdampak fatal. Perbuatannya berujung pada hilangnya nyawa. Affan Kurniawan menjadi korban dari kelalaian tersebut.

Trunoyudo menyebut, Cosmas sebagai pimpinan bertanggung jawab. Kelalaiannya menyebabkan Affan tewas terlindas rantis. Ini adalah tragedi yang seharusnya bisa dicegah.

PTDH kepada Cosmas menjadi sinyal kuat. Polri tidak mentolerir pelanggaran disiplin. Apalagi jika menyebabkan kematian warga sipil yang tak bersalah.

Kasus Affan Kurniawan adalah pengingat pahit. Pentingnya profesionalisme aparat keamanan. Dalam setiap penugasan, nyawa manusia adalah prioritas utama.

Penyelidikan Bareskrim kini menjadi tumpuan harapan. Publik menantikan keadilan bagi Affan. Transparansi dan akuntabilitas menjadi tuntutan utama dari masyarakat.

Polri harus membuktikan komitmennya. Untuk menindak tegas setiap pelanggaran. Siapapun yang terlibat harus bertanggung jawab penuh di mata hukum.

Tragedi ini juga menyoroti penggunaan kendaraan taktis. Prosedur standar operasional harus dievaluasi. Keamanan publik harus selalu diutamakan di atas segalanya.

Keluarga Affan terus berjuang menuntut keadilan. Mereka berharap pelaku dihukum setimpal. Agar kematian Affan tidak sia-sia dan menjadi pelajaran berharga.

Proses hukum ini akan terus diawasi ketat. Oleh masyarakat sipil dan Kompolnas. Guna memastikan integritas penyelidikan berjalan murni dan adil.

Insiden ini menjadi pelajaran berharga bagi Korps Bhayangkara. Untuk selalu mengedepankan humanisme. Dalam menjalankan tugas negara dan melindungi rakyat.

Brigjen Djuhandhani kembali menegaskan. Pihaknya akan bertindak objektif. Semua bukti dan keterangan akan dipertimbangkan secara saksama dan tanpa bias.

Tujuan akhir adalah kebenaran material. Serta penegakan hukum yang adil. Bagi semua pihak yang terlibat dalam kasus ini secara langsung maupun tidak.

Publik akan terus mengikuti perkembangan kasus. Hingga putusan akhir ditetapkan. Keadilan harus ditegakkan tanpa pandang bulu dan tanpa kompromi.

Kematian Affan Kurniawan bukan sekadar statistik. Ini adalah kisah nyata tentang dampak fatal. Ketika kelalaian bertemu kekuasaan dalam insiden memilukan.

Peristiwa ini mengingatkan kita semua. Bahwa setiap nyawa itu berharga. Dan harus dilindungi oleh negara melalui aparat penegak hukum yang profesional.

Penyelidikan Bareskrim diharapkan mampu menjawab. Semua pertanyaan yang masih menggantung. Menciptakan kejelasan di tengah duka mendalam keluarga korban.

Tim penyidik akan bekerja tanpa henti. Mengumpulkan setiap detail yang relevan. Demi mengungkap seluruh fakta kejadian yang sebenarnya terjadi di lapangan.

Keputusan untuk melibatkan saksi ahli. Menunjukkan pendekatan komprehensif. Berusaha memahami insiden dari berbagai sudut pandang keilmuan yang berbeda.

Pemeriksaan mobil rantis juga krusial. Ini bukan hanya tentang kendaraan itu sendiri. Tapi juga tentang SOP penggunaan di lapangan dalam situasi genting.

“Pada prinsipnya, kami melaksanakan rekomendasi Div Propam,” kata Djuhandhani. Ini adalah landasan kerja tim investigasi untuk menjamin proses yang benar.

Rekomendasi tersebut menjadi panduan. Dalam setiap langkah penyelidikan. Menjamin proses yang terstruktur dan akuntabel dari awal hingga akhir.

Sanksi PTDH kepada Kompol Cosmas. Adalah bukti awal adanya pelanggaran. Yang berujung pada konsekuensi tragis bagi seorang warga sipil.

Namun, itu baru satu bagian dari puzzle. Penyelidikan Bareskrim akan melengkapi gambarannya. Memberikan kejelasan hukum yang lebih luas dan komprehensif.

Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko telah menjelaskan. Peran Cosmas sebagai pimpinan sangat vital. Tanggung jawabnya atas anak buahnya dan situasi di lapangan.

Kematian Affan adalah alarm keras. Bahwa setiap tindakan aparat negara. Memiliki konsekuensi yang besar dan harus dipertanggungjawabkan sepenuhnya.

Kasus ini akan menjadi barometer. Sejauh mana Polri bisa menegakkan disiplin. Dan menjaga kepercayaan publik yang telah diberikan kepada institusi.

Dukungan penuh dari Kompolnas. Menambah kredibilitas proses penyelidikan. Memastikan tidak ada intervensi dari pihak manapun dalam proses hukum ini.

Masyarakat berhak mendapatkan kejelasan. Bagaimana insiden tragis ini bisa terjadi. Dan siapa yang harus bertanggung jawab penuh atas insiden tersebut.

Semoga penyelidikan ini berjalan lancar. Dan keadilan segera terwujud. Bagi almarhum Affan Kurniawan dan keluarganya yang berduka.

Share This Article