Prabowo Subianto Tekankan Kepemimpinan Teladan di TNI: “Pimpin dari Depan, Berani, dan Lindungi Rakyat”

5 Min Read

ap – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, baru-baru ini menyampaikan amanat penting kepada seluruh jajaran pimpinan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Dalam pidatonya, Prabowo menekankan esensi kepemimpinan yang sejati, yaitu menjadi teladan, berani mengambil risiko, dan selalu mengutamakan kepentingan rakyat. Pesan ini disampaikan di tengah acara pelantikan sejumlah pejabat tinggi TNI dan peresmian organisasi baru di berbagai matra, menegaskan komitmen pemerintah untuk memperkuat dan memodernisasi kekuatan pertahanan negara.

Prabowo Subianto, yang juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan, secara khusus mengingatkan para pemimpin TNI, mulai dari Panglima TNI hingga komandan batalyon, untuk tidak hanya memberikan perintah dari balik meja, tetapi juga terjun langsung ke lapangan, terutama di daerah-daerah yang rawan dan kritis. Ia menegaskan bahwa seorang pemimpin harus berada di tengah-tengah pasukannya, merasakan langsung tantangan yang dihadapi, dan memberikan contoh keberanian serta dedikasi.

“Saudara-saudara sebagai pemimpin, harus memimpin dari depan,” ujar Prabowo dengan nada penuh semangat. “Panglima TNI, panglima pasukan TNI, komandan-komandan brigade, komandan-komandan batalyon memimpin dari depan, memimpin di tengah-tengah pasukan, berada selalu di tempat yang paling berbahaya, berada selalu di tempat yang paling kritis.” Pernyataan ini menjadi inti dari pesan yang ingin disampaikan, yaitu bahwa kepemimpinan sejati lahir dari keberanian, tanggung jawab, dan keteladanan.

Lebih lanjut, Prabowo mengingatkan bahwa seorang pemimpin tidak boleh berlindung di balik pasukannya atau menghindari risiko. Sebaliknya, ia harus menjadi yang terdepan dalam menghadapi bahaya, memberikan inspirasi, dan menunjukkan bahwa ia adalah bagian dari tim. “Pemimpin dari depan, pemimpin memberi contoh, pemimpin adalah prajurit yang paling baik,” tegasnya.

Amanat Prabowo ini disampaikan dalam Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer yang berlangsung di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) Kopassus TNI Angkatan Darat, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, pada hari Minggu, 10 Agustus 2025. Acara tersebut juga menjadi momentum pelantikan sejumlah pejabat tinggi TNI, termasuk Wakil Panglima Jenderal TNI Tandyo Budi Revita, Panglima Kopassus Letjen TNI Djon Afriandi, Panglima Korps Marinir Letjen TNI (Mar) Endi Supardi, dan sejumlah panglima kodam baru.

Selain menekankan pentingnya keteladanan dan keberanian, Prabowo juga mengingatkan para komandan untuk senantiasa menjaga dan membina anak buahnya dengan baik. Ia menekankan bahwa prajurit adalah aset yang paling berharga, dan kesejahteraan serta keselamatan mereka harus menjadi prioritas utama. Prabowo juga mengingatkan agar pelatihan dilakukan dengan keras namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan menghindari kekejaman.

“Bina anak buahmu sebaik-baiknya. Anak buahmu adalah bagaikan anak kandungmu sendiri. Pimpin dengan baik. Latih mereka dengan baik. Latih mereka dengan keras, tetapi tidak dengan kekejaman,” pesan Prabowo. “Dan, selalu ingat, kita adalah tentara rakyat. Kita lahir dari rakyat. Kita adalah anak kandung rakyat. Kita mengabdi untuk rakyat. Kita membela rakyat, dan kita siap mati untuk rakyat.”

Pada kesempatan itu, Prabowo juga meresmikan sejumlah organisasi baru di tiga matra TNI, yaitu Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Peresmian ini menandai komitmen pemerintah untuk terus memperkuat dan memodernisasi TNI agar mampu menghadapi berbagai tantangan keamanan yang semakin kompleks di masa depan. Organisasi baru yang diresmikan meliputi enam Komando Daerah Militer (Kodam), 14 Komando Daerah Angkatan Laut (Lantamal), tiga Komando Daerah Angkatan Udara (Lanud), satu Komando Operasi Udara (Koopsud), enam grup Komando Pasukan Khusus (Kopassus), 20 Brigade Teritorial Pembangunan, satu Brigade Infanteri Marinir, satu Resimen Korps Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat), 100 Batalyon Teritorial Pembangunan, lima Batalyon Infanteri Marinir, dan lima Batalyon Komando Korps Pasukan Gerak Cepat.

Amanat Presiden Prabowo ini menjadi pengingat bagi seluruh jajaran TNI akan pentingnya kepemimpinan yang kuat, berani, dan bertanggung jawab. Di tengah kompleksitas tantangan keamanan yang dihadapi bangsa, TNI dituntut untuk terus meningkatkan profesionalisme, soliditas, dan kedekatan dengan rakyat. Dengan memegang teguh nilai-nilai Sapta Marga dan Sumpah Prajurit, TNI diharapkan dapat terus menjadi garda terdepan dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Share This Article