ap – PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) resmi menghentikan secara permanen operasional unit produksi Pabrik Kimia dan Serat di Karawang. Sebelumnya, perusahaan telah menghentikan sementara aktivitas pabrik tersebut sejak 1 November 2024. Keputusan pahit ini diambil karena lingkungan bisnis yang kurang mendukung, baik dari dalam maupun luar negeri, yang menyebabkan permintaan produk industri menurun drastis.
Manajemen POLY mengungkapkan bahwa kelebihan kapasitas global, kenaikan tarif ekspor ke Amerika Serikat, lonjakan harga bahan baku, serta ketidakjelasan penerapan bea anti-dumping dan revisi peraturan impor yang belum sesuai harapan industri, menjadi penyebab utama lesunya permintaan. Kondisi ini diperparah dengan serbuan produk impor dan minimnya dukungan kebijakan untuk sektor hulu tekstil.
Upaya restrukturisasi utang dengan Kementerian Keuangan masih terus berlangsung, namun membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan. Sementara itu, biaya pemeliharaan fasilitas pabrik yang telah berhenti beroperasi selama lebih dari enam bulan dinilai terlalu mahal dan tidak lagi layak secara teknis maupun komersial.
“Oleh karena itu, perusahaan akan mendeklarasikan penutupan permanen unit produksi ini dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk merevisi proyeksi bisnisnya berdasarkan operasi pabrik Kaliwungu-Kendal di masa mendatang,” ujar manajemen POLY dalam keterangan resminya.
Penutupan pabrik di Karawang ini diperkirakan akan menurunkan pendapatan penjualan tahunan POLY mulai tahun 2025. Perusahaan juga akan segera merevisi proyeksi keuangan sesuai dengan kondisi operasional terbaru.
Dengan penutupan ini, sebagian besar karyawan pabrik di Karawang juga terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Penutupan permanen ini menandai babak baru bagi POLY, yang akan lebih fokus pada operasi pabrik Kaliwungu-Kendal.
