Drama Pemecatan Mendadak Pelatih Timnas Thailand, Masatada Ishii Terkejut

3 Min Read

BANGKOK – Federasi Sepak Bola Thailand (FAT) secara mengejutkan memecat Masatada Ishii dari jabatannya sebagai pelatih kepala Timnas Thailand pada Selasa, 21 Oktober 2025. Keputusan mendadak ini datang hanya beberapa hari setelah Tim Gajah Perang meraih kemenangan meyakinkan atas Taiwan dalam ajang Kualifikasi Piala Asia 2027. Pemecatan ini sontak menimbulkan polemik dan menjadi sorotan hangat di kancah sepak bola Asia Tenggara.

Masatada Ishii, pelatih asal Jepang yang dikenal membawa stabilitas dan kedisiplinan pada Timnas Thailand, mengaku kecewa dengan cara pemecatan tersebut. Ishii menyatakan bahwa keputusan itu diambil secara tiba-tiba dan tanpa komunikasi yang layak dari pihak federasi. Ia bahkan sempat menunda penandatanganan dokumen pemutusan kontrak, namun beberapa jam kemudian FAT mengumumkan pemecatannya ke publik.

FAT dalam pernyataan resminya menjelaskan bahwa pemecatan Masatada Ishii disebabkan oleh perbedaan pandangan terkait filosofi permainan dan pendekatan teknis terhadap tim nasional. “Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT) telah berpisah dengan Masatada Ishii setelah pendekatan tim teknisnya berbeda,” tulis pernyataan resmi FA Thailand, seperti dilansir Kompas.com. Pernyataan tersebut melanjutkan, “Asosiasi Sepak Bola Thailand mengumumkan perpisahan dengan Masatada Ishii, pelatih kepala tim nasional Thailand, setelah pendekatan kerja dan manajemen timnya tidak sejalan dengan FAT.”

Selama dua tahun memimpin Timnas Thailand, Ishii telah mencatatkan 30 pertandingan dengan hasil 16 kemenangan, enam hasil imbang, dan delapan kekalahan. Ia juga mempersembahkan gelar King’s Cup 2024 dan membawa timnya menjadi runner-up Piala AFF 2024. Meskipun demikian, persentase kemenangan sebesar 53 persen dianggap belum cukup memenuhi ekspektasi FAT. Pemecatan ini diambil setelah FAT menggelar pertemuan internal bersama Ishii di kantor pusat federasi.

Wakil Presiden Asosiasi Sepak Bola Thailand, Charnwit Pholcheewin, bersama anggota dewan Piyapong Pue-on, dan Sekretaris Jenderal Ekapol Phonnavy, disebut-sebut terlibat dalam pertemuan penentuan nasib Ishii tersebut. Setelah pertemuan itu, FAT secara resmi mengumumkan pemutusan kontrak dengan pelatih asal Jepang tersebut. “Kami mendoakan kesuksesan bagi beliau dan staf pelatih di masa mendatang,” tulis FAT dalam keterangan resminya seperti dikutip Time Today, meskipun di balik kalimat formal tersebut tersimpan dinamika yang kurang harmonis.

Publik Thailand tampak terbelah menanggapi keputusan ini, antara mendukung langkah federasi demi pembaharuan atau bersimpati terhadap sosok Ishii yang dikenal tenang namun berkarakter kuat. Masa depan kursi pelatih Tim Gajah Perang kini menjadi tanda tanya besar. FAT berjanji akan segera menunjuk pelatih baru mengingat Thailand akan menghadapi jeda internasional November 2025 dengan dua laga penting: menghadapi Singapura dalam laga persahabatan pada 13 November, serta melawan Sri Lanka di kualifikasi Piala Asia 2027 pada 18 November.

Drama pemecatan ini meninggalkan jejak panjang dalam perjalanan sepak bola Thailand dan sekaligus membuka babak baru tentang bagaimana sebuah tim nasional menyeimbangkan ambisi dan etika profesional. Proses seleksi dan penunjukan pelatih kepala baru akan segera dilakukan untuk menjaga kesinambungan persiapan tim menghadapi agenda internasional yang semakin padat.

Share This Article